Rabu, 25 April 2012

Teori Belajar



RESUME
"SEJARAH SINGKAT GERAKAN ACCELERATED LEARNING"

Accelerated Learning Praktik Sepanjang Zaman
Accelerated learning (A.L) adalah cara belajar yang alamiah akarnya telah tertanam sejak zaman kuno (A.L telah dipraktekan oleh setiap anak yang dilahirkan). Sebagai suatu gerakan modern yang mendobrak cara belajar dialam pendidikan dan pelatihan terstruktur dalam kebudayaan barat, A.L muncul kembali akibat adanya sejumlah pengaruh pada pauh kedua abad ke-20

Pengaruh-Pengaruh Terhadap Perkembangan A.L
Banyak faktor lain yang memberikan pengaruh antara lain:
1. Ilmu kogniti modern, terutama penelitian mengenai otak dan belajar, telah mempertanyakanbanyak asumsi lama mengenai pelajaran
2. Penelitian tentang gaya belajar menunjukan orang belajar dengan cara yanb berbeda-beda dan satu jenis belum tentu tepat buat semua orang
3. Tumbangnya pandangan dunia Newtonian (bahwa alam bekerja seperti mesin, secara otomatis patu pada proses yang mandiri linear, ankah demi langkah).
4. Evoluai yang berlangsung lambat laun namun tidak sempurna
5. Runtuhnya behaviorisme sebagai psikologi yang domonan dalam pembelajaran telah mendorong timbulnya keyakinan-keyakinan dsan praktik-praktik yang lebih manusiawi dan menyeluruh
6. Beberapa gerakan paralel abad ke 20 yang mendukung hidupnya berbagai pendekatan pendidikan
7. Kebudayaan dan keadaat setempat



PRINSIP POKOK ACCELERATED LEARNING

Program pelatihan A.L yang palin berhasil dijalankan mengindahkan prinsip-prinsip dasar berikut:
1. Belajar Melibatkan Seluruh Fikiran Dan Tubuh. Belajar tidak hanya melibatkan otak tetapi juga melibatkan seluruh tubuh atau fikiran dengan segala emosi, indra an sarafnya.
2. Belajar Adalah Berkreasi, Bukan Mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar.
3. Kerja Sama Membantu Proses Belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyai landasan social. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-kawan daripada yang kita pelajari dengan cara lain manapun.
4. Pembelajaran Berlangsung Pada Banyak Tingkatan Secara Simultan. Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada stu waktu linear melainkan menyerap hal banyak sekaligus
5. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dengan konteks.
6. Emosi Positif Sangat Membantu Pelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan kuantitas seseorang.
7. Otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis. System saraf manusia lebih merupakan prosesor citra daripada prosesor kata.

PENDEKATAN SAVI UNTUK BELAJAR

Belajar Berdasar –Aktivitas

Belajar Dengan Seluruh Kepribadiaan
Belajar berdasarkan aktivitas (BBA) berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh dan fikiran terlibat dalam proses belajar

Jangan hanya duduk lakukan sesuatu
Anak kecil adalah pembelajar yang hebat karena mereka menggunakan seluruh tubuh dan indera unuk belajar

PENDEKATAN SAVI UNTUK BELAJAR
1. Belajar Somatis
Berarti belajar dengan indera peraba, kiriestetis, praktis-melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar.

Bias terhadap tubuh
Menurut keyakinan budaya barat, belajar hanya melibatkan otak dan tidak ada hubungannya dengan apa yang ada di bawahnya. Akibatnya, pendekatan duduk manis, jangan bergerak, dan tutup mulut dalam belajar dijadikan pendekatan baku di banyak sekolah.
Anak-anak yang bersifat somatic,yang tidak dapat duduk tenang dan harus menggerakkan tubuh mereka untuk membuat pikiran mereka tetap hidup, sering dianggap mengganggu, tidak mampu belajar dan merupakan ancaman bagi system. Mereka di cap”hiperaktif”. Dan kadang-kadang mereka diberi obat.

Tubuh dan pikiran itu satu
Penelitian neurologist telah membongkar keyakinan kebudayaan barat yang keliru bahkan pikiran dan tubuh adalah dua entitas yang terpisah. Mereka menu njukkan bahwa pikiran tersebut diseluruh tubuh, intinya tubuh adalah pikiran. Keduanya merupakan suatu system elektris-kimiawi-biologis yang benar-benar terpadu. Jadi, dengan menghalangi pembelajar somatic menggunakan tubuh mereka sepenuhnya dalam belajar, kita mengghalangi fungsi pikiran mereka sepenuhnya.
Melibatkan tubuh
Untuk merancang hubungan pikiran-tubuh, ciptakanlah suasana belajar yang dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke waktu

JENIS-JENIS BELAJAR

1.Belajar Auditori
Pikiran auditori kita lebih kuat dari pada yang kita sadari. Telinga kita terus menerus menyimpan dan menangkap informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari. Dan ketika mebuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif.
2.Belajar Visual
Didalam otak teerdapat banyak perangkat untuk memproses informasi visual dari pada semua indera yang lain. Ketajaman visual, lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat dalam diri setiap orang.
3.Belajar Intelektual
Intelektual adalah pencipta makna dalam pikiran, saran yang di gunakan manusia untuk berfikir, menyatukan pengalaman, menciptakan jaringan saraf baru dan belajar. Ia menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional, dan intuitif tubuh untuk membuat makna baru bagii diri nya sendiri. Itulah sarana yang digunakan pikran un tuk mengubah pengalaman menjadi pengetahuan; pengetahuan menjadi pemahaman, dan emahaman menjadi kearifan.

TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN

Mengajak pembelajar belajar dan bertanya
Kemampuan bertanya menunjukkan pikiran yang selalu ingin tahu dan merupakan tanda dari pembelajaran baik. Dibawah ini ada beberapa cara untuk mendorong pembelajar meningkatkan pembelajaran dengan bertanya.
1. Pesta pertanyaan
Ketika seseorang bersalaman ajaklah mereka saling bertanya tentang bahan pelajaran.
2. Jika seseorang yang ditanyai tidak tahu jawabannya, kedua orang tersebut bertanya kepada orang ketiga atau keempat hingga mereka mendapatkan jawaban.
3. Pertanyaan marathon
Kelompokkan orang berpasangan, suruh a bertanya ke si b. ajaklah pasangan itu bertukar peran hingga masing-masing pertanyaan bertemu jawabanya
4. Pertanyaan yang di tempelkan
Bagikan beberap akertas dan minta pembelajar menuliskan pada setiap kertas satu pertanyaan mengenai materi belajar. Minta mereka menempelkan pertanyaan kepada dinding dan min talah pembelajar meneliti pertanyaan tersebut dan ambil yang dapat mereka jawab. Setelah selesai suruh pembelajar membaca jawaban yang telah di berikan.
5. Bola pertanyaan.
Setiap oeang mebuat pper6anyaan pada kertas kosong dan membuat bola dengan cara meremas kertas tersebut dan lemparkan kepada teman lain.
6. Taruh semua kartu pertanyaan di atas meja
7. Pertanyaan musical
mengedarkan kartu pertanyaan dengan memainkan musik


PERMAINAN BELAJAR

Permainan Yang Dapat Menambah Nilai

Agar efektif dan menambah nilai nyata pada proses belajar, maka permainan belajar harus:
1. terkait langsung dengan tempat kerja
2. mengajari pembelajar cara berfikir, mengakses informasi, bereaksi, memahami dan berkembang.
3. sangat menyenangkan dan mengasikkan
4. membebaskan pembelajar untuk bekerja sama
5. menantang
6. menyediakan cukup waktu untuk merenung, memberikan umpan balik, berdialog dan berintegrasi

Kapan Menggunakan Permainan
Persiapan
Digunakan pada masa pelatihan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki

Penyampaian
Diberikan berkelompok yang saling berinteraksi, dengan mengeluarkan ide-ide yang dimiliki dengan mengakses bahan belajar dengan petanyaan yang dimiliki. Contoh :
1. permainan acara kuis di TV
2. bisbol pertanyaan
3. 20 atau lebih pertanyaan

Pelatihan
Permainan dapat digunakan untuk mempraktikan pengetahuan atau keterampilan baru dan menguatkan pembeajaran awal. Contoh:
1. permainan kuis di TV
2. permainan papan
3. permainan kartu
4. mencapur aduk komponen
5. pictionary(permainan tebak gambar)
6. permainian mencocokkan gambar
7. Jeopardy (menjawab pertanyaan dalam kategori tertentu)

Penampilan hasil
Permainan berpasangan , berkelompok, atau sendiri-sendiridapat digunakan untuk menguji pengetahuaan atau menerapkan keterampilan yang batu saja dipilajari.

Beberapa Jenis Permainan Yang Disarankan
• Permainan mencocokan
• Tempelkan label pada komponen
• Permainan sebutkan
• Permainan dadu
• Permainan lomba
• Permainan yang berhubungan dengan olahraga
• Permainan papan
• Acara kuis TV

MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SECARA ARIF

Komputer dan internet sudah hadir dan memberi pengaruh besar pada kebudayaan manusia dlam nernagai segi. Penggunaan computer dalam pendidikan dan pelatihan itu sah-sah saja. Computer seperti kertas, pensil buku video dan lain-lainakan semakin lazim disebuah lingkungan belajar. Bagi sebagian orang dan beberapa mata pelajaran serta situasi tertetu, computer telah terbukti sebagai pembelajar tang efektif.
Komputer bukanlah guru yang sempurna., ia memiliki sifat sebagai berikut.
1. Komputer cenderung mengisolasi
2. Komputer cenderung membuat orang pasif secara fisik
3. Komputer cenderung hanya cocok dengan satu gaya belajar
4. Komputer cenderung berdasar media bukan berdasar pengalaman

Cara Memanfaatkan Computer Secara Efektif

Dibawah ini ada beberapa cara agar computer itu lebih efektif antara lain:
1. Kolaboratif. Pembelajaran yang baik bersifat social
2. Iseng-Iseng. Bermain iseng-iseng dengan sesuatu merupakan cara terbaik untuk belajar mengenainya.
3. Kaya Pilihan. Computer tidak boleh dianggap sebagai pengajar utama dan satu-satunya system penyampaian dalam pembelajaran
4. Berdasar Aktivitas. Orang biasanya lebih banyak belajar aktifitas dan pengalaman dunianyata daripada persentasi.
5. Berpusat Masalah. Ddaripada menggunakan computer sebagai saluran informasi serba tahu, buatlah computer suatu permasalahan dalam belajar yang harus dipecahkan pelajar
6. Kreatif. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap pembelajar melainkan sesuatu yang mereka ciptakan
7. Siklus Pembelajaran. Ada empat tahap yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, penampilan, penampilan hasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar